Loading...

Pencegahan Penyakit Musim Hujan dan Saat Banjir

Kurangnya paparan sinar matahari dan kelembapan udara yang tinggi menjadi salah satu penyebab mengapa berbagai penyakit marak terjadi pada musim hujan, terlebih ketika banjir. Saat banjir, beragam penyakit dapat dengan mudahnya menyebar melalui perantara air, apalagi bila lingkungan Anda memiliki sanitasi yang buruk dan kesehatan yang sedang menurun.

Selain itu, kurangnya sinar matahari juga membuat tubuh rentan kekurangan vitamin D yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imun. Akibatnya, tubuh pun mudah terkena penyakit.


Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang paling umum terjadi pada musim hujan:

1. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira dan biasanya ditularkan melalui hewan, seperti tikus, sapi, anjing dan babi. Risiko terinfeksi penyakit ini akan semakin tinggi, jika bersentuhan langsung dengan aliran atau genangan air yang telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut.

Gejala leptospirosis umumnya menyerupai gejala flu ringan, seperti menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, ruam kulit, mata merah dan kulit menjadi kuning.

Jika dibiarkan, infeksi ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Infeksi parah leptospirosis bisa mengakibatkan perdarahan di dalam tubuh dan kegagalan fungsi organ, baik otak, ginjal, paru-paru, maupun hati.


2. Demam dengue (demam berdarah)

Penyakit musim hujan yang satu ini memang sudah dikenal umum terjadi pada musim hujan. Demam berdarah atau demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Ada beberapa gejala demam berdarah yang sering dirasakan, di antaranya demam tinggi, mual, muntah, nyeri di belakang mata, ruam kulit, dan nyeri otot dan tulang.

Jika menderita demam berdarah dan mengalami perburukan kondisi, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Karena dalam beberapa kasus, demam berdarah bisa berbahaya dan mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani.


3. Diare

Musim hujan dan banjir juga membuat banyak orang rentan terserang diare. Ini dapat disebabkan oleh sanitasi yang buruk atau konsumsi makanan yang telah terkontaminasi kuman, baik dari udara maupun air banjir.

Ada beberapa gejala diare yang kerap dialami penderitanya, yaitu tinja menjadi encer, frekuensi buang air besar menjadi lebih sering, perut kembung, dan kram perut.

Pada kasus diare parah, penderitanya juga akan mengalami demam, buang air besar berdarah, penurunan berat badan, hingga dehidrasi.

Ketiga penyakit musim hujan di atas bisa menyerang siapa saja, terutama jika sistem sanitasi di lingkungan Anda buruk. Oleh karena itu, pemeliharaan sistem sanitasi tidak hanya dilakukan saat musim hujan saja, tetapi secara rutin sepanjang tahun. Ini tentunya dapat mencegah berbagai penyakit musim hujan akibat banjir.


Cara Mencegah Penyakit Musim Hujan Saat Banjir


Hadirnya banjir saat musim hujan sering kali tak terduga dan tentunya tidak Anda harapkan. Oleh karena itu, Anda harus selalu sigap melakukan berbagai langkah pencegahan agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Berikut ini adalah langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:


  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik.
  • Pastikan air minum yang dikonsumsi bersih dan steril. Bila air minum berasal dari air keran atau air mentah, Anda bisa merebusnya lebih dulu sebelum diminum.
  • Cuci semua bahan makanan dengan air bersih sebelum diolah atau dikonsumsi.
  • Cuci semua pakaian yang telah terkontaminasi air banjir dengan sabun dan air bersih.
  • Cuci bersih dan keringkan semua perabot di dalam rumah yang terkena air banjir.
  • Lakukan imunisasi untuk mencegah penularan penyakit akibat banjir.
  • Hindari gigitan nyamuk saat musim hujan dengan menggunakan obat antinyamuk.
  • Bersihkan semua tempat yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
  • Segera bersihkan luka bila terkena air banjir dan oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
  • Cegah anak bermain di tempat yang tergenang banjir.


Dengan menerapkan beberapa langkah pencegahan di atas, Anda sudah melakukan upaya untuk melindungi diri dari penyakit musim hujan di saat banjir datang. Selain itu, Anda pun sebaiknya tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya banjir dan berkembangnya penyakit.

Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan penyakit musim hujan yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.


Sumber: www.alodokter.com



Pencegahan Penyakit Musim Hujan dan Saat Banjir

Kurangnya paparan sinar matahari dan kelembapan udara yang tinggi menjadi salah satu penyebab mengapa berbagai penyakit marak terjadi pada musim hujan, terlebih ketika banjir. Saat banjir, beragam penyakit dapat dengan mudahnya menyebar melalui perantara air, apalagi bila lingkungan Anda memiliki sanitasi yang buruk dan kesehatan yang sedang menurun.

Selain itu, kurangnya sinar matahari juga membuat tubuh rentan kekurangan vitamin D yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imun. Akibatnya, tubuh pun mudah terkena penyakit.


Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang paling umum terjadi pada musim hujan:

1. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira dan biasanya ditularkan melalui hewan, seperti tikus, sapi, anjing dan babi. Risiko terinfeksi penyakit ini akan semakin tinggi, jika bersentuhan langsung dengan aliran atau genangan air yang telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut.

Gejala leptospirosis umumnya menyerupai gejala flu ringan, seperti menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, ruam kulit, mata merah dan kulit menjadi kuning.

Jika dibiarkan, infeksi ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Infeksi parah leptospirosis bisa mengakibatkan perdarahan di dalam tubuh dan kegagalan fungsi organ, baik otak, ginjal, paru-paru, maupun hati.


2. Demam dengue (demam berdarah)

Penyakit musim hujan yang satu ini memang sudah dikenal umum terjadi pada musim hujan. Demam berdarah atau demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Ada beberapa gejala demam berdarah yang sering dirasakan, di antaranya demam tinggi, mual, muntah, nyeri di belakang mata, ruam kulit, dan nyeri otot dan tulang.

Jika menderita demam berdarah dan mengalami perburukan kondisi, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Karena dalam beberapa kasus, demam berdarah bisa berbahaya dan mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani.


3. Diare

Musim hujan dan banjir juga membuat banyak orang rentan terserang diare. Ini dapat disebabkan oleh sanitasi yang buruk atau konsumsi makanan yang telah terkontaminasi kuman, baik dari udara maupun air banjir.

Ada beberapa gejala diare yang kerap dialami penderitanya, yaitu tinja menjadi encer, frekuensi buang air besar menjadi lebih sering, perut kembung, dan kram perut.

Pada kasus diare parah, penderitanya juga akan mengalami demam, buang air besar berdarah, penurunan berat badan, hingga dehidrasi.

Ketiga penyakit musim hujan di atas bisa menyerang siapa saja, terutama jika sistem sanitasi di lingkungan Anda buruk. Oleh karena itu, pemeliharaan sistem sanitasi tidak hanya dilakukan saat musim hujan saja, tetapi secara rutin sepanjang tahun. Ini tentunya dapat mencegah berbagai penyakit musim hujan akibat banjir.


Cara Mencegah Penyakit Musim Hujan Saat Banjir


Hadirnya banjir saat musim hujan sering kali tak terduga dan tentunya tidak Anda harapkan. Oleh karena itu, Anda harus selalu sigap melakukan berbagai langkah pencegahan agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Berikut ini adalah langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:


  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik.
  • Pastikan air minum yang dikonsumsi bersih dan steril. Bila air minum berasal dari air keran atau air mentah, Anda bisa merebusnya lebih dulu sebelum diminum.
  • Cuci semua bahan makanan dengan air bersih sebelum diolah atau dikonsumsi.
  • Cuci semua pakaian yang telah terkontaminasi air banjir dengan sabun dan air bersih.
  • Cuci bersih dan keringkan semua perabot di dalam rumah yang terkena air banjir.
  • Lakukan imunisasi untuk mencegah penularan penyakit akibat banjir.
  • Hindari gigitan nyamuk saat musim hujan dengan menggunakan obat antinyamuk.
  • Bersihkan semua tempat yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
  • Segera bersihkan luka bila terkena air banjir dan oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
  • Cegah anak bermain di tempat yang tergenang banjir.


Dengan menerapkan beberapa langkah pencegahan di atas, Anda sudah melakukan upaya untuk melindungi diri dari penyakit musim hujan di saat banjir datang. Selain itu, Anda pun sebaiknya tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya banjir dan berkembangnya penyakit.

Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan penyakit musim hujan yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.


Sumber: www.alodokter.com