Loading...

Anggur Shine Muscat: Manfaat, Popularitas, dan Kekhawatiran tentang Keamanan Konsumsi

Menurut Tasting Table, anggur Shine Muscat sering disebut sebagai "mango grape" atau anggur mangga. Anggur ini memiliki keistimewaan tersendiri. Selain warna kuning kehijauan yang cerah, Shine Muscat umumnya tidak berbiji, sehingga lebih mudah dimakan.

Dagingnya memiliki tekstur renyah, juicy, dan sedikit padat, dengan kulit tipis yang tidak perlu dikupas sebelum dinikmati. Rasanya yang manis menambah daya tarik anggur ini.

Anggur Shine Muscat kini menjadi sorotan di Thailand setelah laporan mengenai kandungan senyawa kimia yang melebihi batas aman. Thai-PAN dan TCC, dua lembaga swadaya masyarakat, sering mengkampanyekan penolakan terhadap penggunaan bahan kimia dalam pertanian.

Dari sembilan sampel yang diimpor, dua berasal dari China, sementara 15 lainnya tidak diketahui asal negaranya. Perlu diketahui, Shine Muscat adalah jenis anggur hijau tanpa biji yang umumnya tumbuh di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China.

Anggur Shine Muscat berasal dari Jepang

Meskipun kini banyak ditemukan di Korea Selatan dan China. Menurut Organisasi Penelitian Pertanian dan Pangan Nasional (NARO) Jepang, Shine Muscat adalah hasil persilangan antara Akitsu-21 dan Hakunan, diperkenalkan pada tahun 2003. Biasanya matang pada pertengahan hingga akhir Agustus, dengan berat rata-rata 10 gram per butir.

Di Jepang, Shine Muscat dijual dengan harga tinggi, mulai dari 7.000 yen (sekitar Rp 718.000) per pon, dan kemasan mewah. Sementara itu, harga anggur ini lebih terjangkau di Korea Selatan dan China, di mana Shine Muscat dijual dengan harga yang lebih rendah setelah mencangkok bibit dari Jepang ke tanaman lokal. Harga di Korea Selatan mencapai 42.225 won (sekitar Rp 479.568) per dua kilogram, dan di China mulai dari 10 yuan (sekitar Rp 22.095) per kilogram.

Apakah Anggur Shine Muscat Berbahaya?

Anggur Shine Muscat semakin populer di kalangan pencinta buah premium berkat rasa manis, tekstur renyah, dan tampilan menarik. Namun, kekhawatiran muncul terkait residu pestisida dalam anggur ini.

Pada Oktober 2024, Thailand Pesticide Alert Network (Thai-PAN) menemukan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok mengandung residu pestisida melebihi batas aman. Temuan ini mendorong negara-negara tetangga, seperti Malaysia, untuk melakukan penyelidikan serupa.

Meski menjadi buah impor favorit dengan harga antara Rp 1-1,6 juta per kilogram, keamanan konsumsinya kini dipertanyakan.

Ditemukan Senyawa Kimia di Anggur Shine Muscat

Koordinator Thai-PAN, Prokchon Usap, melaporkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Muscat mengandung residu pestisida melebihi batas aman. Satu sampel mengandung klorpirifos, insektisida terlarang di Thailand, dan 22 sampel lainnya memiliki 14 residu kimia berbahaya di atas ambang batas 0,01 mg/kg. Dari 50 residu pestisida yang ditemukan, 22 di antaranya belum memiliki izin penggunaan di Thailand, seperti triasulfuron dan cyflumetofen.

Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 1.000 jenis pestisida digunakan dalam makanan, yang masing-masing memiliki kadar toksikologi berbeda dan memerlukan batas aman. Konsumsi makanan dengan residu pestisida berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Klorpirifos, yang digunakan untuk membunuh hama, dapat memengaruhi perkembangan dan IQ anak jika terpapar selama kehamilan.

Manfaat dan Keunggulan Anggur Shine Muscat

Sebelum muncul kekhawatiran tentang pestisida, anggur Shine Muscat telah dikenal luas berkat manfaat dan keunggulannya. Dikenalkan di Jepang pada tahun 1988, anggur ini menawarkan kombinasi unik antara nilai gizi dan pengalaman kuliner.

Shine Muscat kaya akan antioksidan dan resveratrol yang mendukung kesehatan jantung, serta rendah kalori, menjadikannya camilan sehat. Tanpa biji, teksturnya renyah, dan kulit tipisnya melindungi daging buah, sehingga nyaman dikonsumsi tanpa rasa pahit.

Rasa manisnya yang seimbang dan aroma harum menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Selain dinikmati langsung, anggur ini sering digunakan dalam hidangan, seperti garnish dessert, salad buah, jus, dan sorbet, menunjukkan fleksibilitasnya dalam dunia kuliner.

Sumber:

  1. "Apa Itu Anggur Shine Muscat dan dari Mana Asalnya?": https://www.kompas.com/food/read/2024/10/29/205458775/apa-itu-anggur-shine-muscat-dan-dari-mana-asalnya.
  2. "Rincian Temuan Senyawa Kimia Berbahaya pada Anggur Shine Muscat di Thailand": https://www.kompas.com/tren/read/2024/10/29/140000565/rincian-temuan-senyawa-kimia-berbahaya-pada-anggur-shine-muscat-di-thailand.
  3. https://www.liputan6.com/hot/read/5764431/apakah-anggur-shine-muscat-berbahaya-simak-temuan-terkini-dan-tips-memilih-anggur-yang-sehat?page=3.

Anggur Shine Muscat: Manfaat, Popularitas, dan Kekhawatiran tentang Keamanan Konsumsi

Menurut Tasting Table, anggur Shine Muscat sering disebut sebagai "mango grape" atau anggur mangga. Anggur ini memiliki keistimewaan tersendiri. Selain warna kuning kehijauan yang cerah, Shine Muscat umumnya tidak berbiji, sehingga lebih mudah dimakan.

Dagingnya memiliki tekstur renyah, juicy, dan sedikit padat, dengan kulit tipis yang tidak perlu dikupas sebelum dinikmati. Rasanya yang manis menambah daya tarik anggur ini.

Anggur Shine Muscat kini menjadi sorotan di Thailand setelah laporan mengenai kandungan senyawa kimia yang melebihi batas aman. Thai-PAN dan TCC, dua lembaga swadaya masyarakat, sering mengkampanyekan penolakan terhadap penggunaan bahan kimia dalam pertanian.

Dari sembilan sampel yang diimpor, dua berasal dari China, sementara 15 lainnya tidak diketahui asal negaranya. Perlu diketahui, Shine Muscat adalah jenis anggur hijau tanpa biji yang umumnya tumbuh di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China.

Anggur Shine Muscat berasal dari Jepang

Meskipun kini banyak ditemukan di Korea Selatan dan China. Menurut Organisasi Penelitian Pertanian dan Pangan Nasional (NARO) Jepang, Shine Muscat adalah hasil persilangan antara Akitsu-21 dan Hakunan, diperkenalkan pada tahun 2003. Biasanya matang pada pertengahan hingga akhir Agustus, dengan berat rata-rata 10 gram per butir.

Di Jepang, Shine Muscat dijual dengan harga tinggi, mulai dari 7.000 yen (sekitar Rp 718.000) per pon, dan kemasan mewah. Sementara itu, harga anggur ini lebih terjangkau di Korea Selatan dan China, di mana Shine Muscat dijual dengan harga yang lebih rendah setelah mencangkok bibit dari Jepang ke tanaman lokal. Harga di Korea Selatan mencapai 42.225 won (sekitar Rp 479.568) per dua kilogram, dan di China mulai dari 10 yuan (sekitar Rp 22.095) per kilogram.

Apakah Anggur Shine Muscat Berbahaya?

Anggur Shine Muscat semakin populer di kalangan pencinta buah premium berkat rasa manis, tekstur renyah, dan tampilan menarik. Namun, kekhawatiran muncul terkait residu pestisida dalam anggur ini.

Pada Oktober 2024, Thailand Pesticide Alert Network (Thai-PAN) menemukan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok mengandung residu pestisida melebihi batas aman. Temuan ini mendorong negara-negara tetangga, seperti Malaysia, untuk melakukan penyelidikan serupa.

Meski menjadi buah impor favorit dengan harga antara Rp 1-1,6 juta per kilogram, keamanan konsumsinya kini dipertanyakan.

Ditemukan Senyawa Kimia di Anggur Shine Muscat

Koordinator Thai-PAN, Prokchon Usap, melaporkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Muscat mengandung residu pestisida melebihi batas aman. Satu sampel mengandung klorpirifos, insektisida terlarang di Thailand, dan 22 sampel lainnya memiliki 14 residu kimia berbahaya di atas ambang batas 0,01 mg/kg. Dari 50 residu pestisida yang ditemukan, 22 di antaranya belum memiliki izin penggunaan di Thailand, seperti triasulfuron dan cyflumetofen.

Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 1.000 jenis pestisida digunakan dalam makanan, yang masing-masing memiliki kadar toksikologi berbeda dan memerlukan batas aman. Konsumsi makanan dengan residu pestisida berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Klorpirifos, yang digunakan untuk membunuh hama, dapat memengaruhi perkembangan dan IQ anak jika terpapar selama kehamilan.

Manfaat dan Keunggulan Anggur Shine Muscat

Sebelum muncul kekhawatiran tentang pestisida, anggur Shine Muscat telah dikenal luas berkat manfaat dan keunggulannya. Dikenalkan di Jepang pada tahun 1988, anggur ini menawarkan kombinasi unik antara nilai gizi dan pengalaman kuliner.

Shine Muscat kaya akan antioksidan dan resveratrol yang mendukung kesehatan jantung, serta rendah kalori, menjadikannya camilan sehat. Tanpa biji, teksturnya renyah, dan kulit tipisnya melindungi daging buah, sehingga nyaman dikonsumsi tanpa rasa pahit.

Rasa manisnya yang seimbang dan aroma harum menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Selain dinikmati langsung, anggur ini sering digunakan dalam hidangan, seperti garnish dessert, salad buah, jus, dan sorbet, menunjukkan fleksibilitasnya dalam dunia kuliner.

Sumber:

  1. "Apa Itu Anggur Shine Muscat dan dari Mana Asalnya?": https://www.kompas.com/food/read/2024/10/29/205458775/apa-itu-anggur-shine-muscat-dan-dari-mana-asalnya.
  2. "Rincian Temuan Senyawa Kimia Berbahaya pada Anggur Shine Muscat di Thailand": https://www.kompas.com/tren/read/2024/10/29/140000565/rincian-temuan-senyawa-kimia-berbahaya-pada-anggur-shine-muscat-di-thailand.
  3. https://www.liputan6.com/hot/read/5764431/apakah-anggur-shine-muscat-berbahaya-simak-temuan-terkini-dan-tips-memilih-anggur-yang-sehat?page=3.