Loading...
Pengertian Gempa Megathrust
Ketika membahas gempa bumi, istilah megathrust sering muncul. Banyak orang menganggap megathrust sebagai sesuatu yang sangat kuat dan berpotensi menyebabkan tsunami. Namun, pemahaman ini tidak sepenuhnya akurat. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, megathrust sebenarnya merujuk pada zona atau sumber gempa.
Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik mendorong di bawah lempeng lainnya. Ketika kedua lempeng yang terus bergerak ini terjebak di tempat bersentuhan dan penumpukan regangan melebihi gesekan, terjadilah gempa megathrust besar.
Saat gempa terjadi, lempeng samudra yang menyusup di bawah lempeng benua menciptakan medan tegangan. Bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra akan terdorong naik, dan zona inilah yang disebut sebagai megathrust.
Fakta Gempa Megathrust
A. Megathrust Cascadia
Di seberang Samudra Pasifik, zona megathrust Cascadia membentang dari Pulau Vancouver hingga California utara, dan diperkirakan mengalami gempa besar setiap 300 hingga 500 tahun. Menurut EarthQuakes Canada, jarak antara sesar Cascadia dan pusat kota membatasi tingkat guncangan yang dirasakan di kota-kota terdekat.
B. Kekuatan Gempa Megathrust
Gempa megathrust adalah yang terbesar di dunia. Gempa Cascadia terakhir diperkirakan berkekuatan hingga 9. Gempa megathrust di Chili pada tahun 1960 mencapai kekuatan 9,5, sedangkan di Alaska pada tahun 1964 mencapai 9,2.
C. Waktu Gempa Megathrust
Frekuensi pengulangan bervariasi antar zona subduksi. Di zona subduksi Cascadia, telah teridentifikasi 13 peristiwa megathrust dalam 6.000 tahun terakhir, rata-rata satu setiap 500 hingga 600 tahun. Namun, intervalnya tidak teratur; beberapa terjadi dalam rentang dekat sekitar 200 tahun, sementara yang lainnya dalam rentang jauh hingga 800 tahun. Peristiwa terakhir terjadi 300 tahun lalu.
D. Pemicu Tsunami
Gerakan dorong pada gempa megathrust menyebabkan pergeseran vertikal besar di dasar laut, memindahkan sejumlah besar air dan menghasilkan tsunami yang bergerak menjauh dari sumber gempa.
Penyebab Gempa Megathrust
Gempa megathrust di Indonesia umumnya disebabkan oleh posisi geografis negara ini di kawasan Cincin Api Pasifik. Menurut BMKG, Indonesia dikelilingi oleh 13 zona megathrust yang berpotensi memicu gempa besar.
Zona-zona ini terbentuk dari pertemuan lempeng tektonik besar seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Di Indonesia, gempa megathrust utamanya disebabkan oleh aktivitas subduksi, di mana lempeng samudera yang lebih padat menyusup di bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini mengakumulasi energi selama bertahun-tahun, dan saat batuan tidak lagi mampu menahan tekanan, energi tersebut dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa bumi besar.
Penyebab gempa megathrust dapat dirinci sebagai berikut:
Zona Megathrust di Indonesia
Zona megathrust telah ada sejak jutaan tahun lalu. Di Indonesia, beberapa zona megathrust aktif berada di area subduksi, antara lain :
Meskipun nama 'megathrust' mengesankan kekuatan besar, zona-zona ini tidak selalu menyebabkan gempa besar. Seringkali, zona megathrust memicu gempa kecil. Namun, potensi gempa dari zona megathrust di Indonesia bisa mencapai kekuatan lebih dari magnitudo 8,7.
BMKG mencatat beberapa gempa besar yang berasal dari zona megathrust selatan Jawa, termasuk gempa pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8), dan 2009 (M7,3).
Sumber:
Pengertian Gempa Megathrust
Ketika membahas gempa bumi, istilah megathrust sering muncul. Banyak orang menganggap megathrust sebagai sesuatu yang sangat kuat dan berpotensi menyebabkan tsunami. Namun, pemahaman ini tidak sepenuhnya akurat. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, megathrust sebenarnya merujuk pada zona atau sumber gempa.
Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik mendorong di bawah lempeng lainnya. Ketika kedua lempeng yang terus bergerak ini terjebak di tempat bersentuhan dan penumpukan regangan melebihi gesekan, terjadilah gempa megathrust besar.
Saat gempa terjadi, lempeng samudra yang menyusup di bawah lempeng benua menciptakan medan tegangan. Bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra akan terdorong naik, dan zona inilah yang disebut sebagai megathrust.
Fakta Gempa Megathrust
A. Megathrust Cascadia
Di seberang Samudra Pasifik, zona megathrust Cascadia membentang dari Pulau Vancouver hingga California utara, dan diperkirakan mengalami gempa besar setiap 300 hingga 500 tahun. Menurut EarthQuakes Canada, jarak antara sesar Cascadia dan pusat kota membatasi tingkat guncangan yang dirasakan di kota-kota terdekat.
B. Kekuatan Gempa Megathrust
Gempa megathrust adalah yang terbesar di dunia. Gempa Cascadia terakhir diperkirakan berkekuatan hingga 9. Gempa megathrust di Chili pada tahun 1960 mencapai kekuatan 9,5, sedangkan di Alaska pada tahun 1964 mencapai 9,2.
C. Waktu Gempa Megathrust
Frekuensi pengulangan bervariasi antar zona subduksi. Di zona subduksi Cascadia, telah teridentifikasi 13 peristiwa megathrust dalam 6.000 tahun terakhir, rata-rata satu setiap 500 hingga 600 tahun. Namun, intervalnya tidak teratur; beberapa terjadi dalam rentang dekat sekitar 200 tahun, sementara yang lainnya dalam rentang jauh hingga 800 tahun. Peristiwa terakhir terjadi 300 tahun lalu.
D. Pemicu Tsunami
Gerakan dorong pada gempa megathrust menyebabkan pergeseran vertikal besar di dasar laut, memindahkan sejumlah besar air dan menghasilkan tsunami yang bergerak menjauh dari sumber gempa.
Penyebab Gempa Megathrust
Gempa megathrust di Indonesia umumnya disebabkan oleh posisi geografis negara ini di kawasan Cincin Api Pasifik. Menurut BMKG, Indonesia dikelilingi oleh 13 zona megathrust yang berpotensi memicu gempa besar.
Zona-zona ini terbentuk dari pertemuan lempeng tektonik besar seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Di Indonesia, gempa megathrust utamanya disebabkan oleh aktivitas subduksi, di mana lempeng samudera yang lebih padat menyusup di bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini mengakumulasi energi selama bertahun-tahun, dan saat batuan tidak lagi mampu menahan tekanan, energi tersebut dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa bumi besar.
Penyebab gempa megathrust dapat dirinci sebagai berikut:
Zona Megathrust di Indonesia
Zona megathrust telah ada sejak jutaan tahun lalu. Di Indonesia, beberapa zona megathrust aktif berada di area subduksi, antara lain :
Meskipun nama 'megathrust' mengesankan kekuatan besar, zona-zona ini tidak selalu menyebabkan gempa besar. Seringkali, zona megathrust memicu gempa kecil. Namun, potensi gempa dari zona megathrust di Indonesia bisa mencapai kekuatan lebih dari magnitudo 8,7.
BMKG mencatat beberapa gempa besar yang berasal dari zona megathrust selatan Jawa, termasuk gempa pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8), dan 2009 (M7,3).
Sumber: